Ad Code

Contoh Penerapan Model Pembelajaran Aktif dengan Metode Student Created Case Study beserta Sintaksnya

Pengertian Pembelajaran Aktif 

    Menurut A.Y. Soegeng Ysh (2012 Pembelajaran aktif adalah kegiatan-kegiatan pembelajaran yang melibatkan para pelajar dalam melakukan suatu hal dan memikirkan apa yang sedang mereka lakukan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.

Sintak atau Langkah-Langkah Active Learning

  Pembelajaran aktif (Active Learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, pembelajaran aktif (Active Learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. 

Menurut Machmudah (2008), berikut adalah sintak atau langkah-langkah model pembelajaran aktif (Active Learning) :

Fase 1Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa

Dalam fase ini  guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa. Tujuan belajar yang disampaikan adalah untuk memahami sel darah pada sistem peredaran darah.

·         Fase 2Menyajikan informasi

Dalam fase ini guru menyampaikan penjelasan umum   tentang peredaran darah kepada siswa.

·         Fase 3Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok

Dalam fase ini guru membagikan kartu berisi informasi tentang sel darah sebagai penentuan kelompok siswa.

·         Fase 4Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Dalam fase ini guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

·         Fase 5Evaluasi

Dalam fase ini guru meminta siswa  mempresentasikan hasil diskusi,  guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dengan memberikan soal dan penjelasan.

·         Fase 6Memberikan penghargaan

Dalam fase ini guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang terbaik sesuai dengan kriteria guru.

 

Strategi Pembelajaran Aktif

1. Terpusat pada siswa (student centered)

Sebagai upaya meninggalkan dan menghindari strategi lama yang telah mapan, yaitu pembelajaran yang terpusat pada guru

2. Terkait dengan kehidupan nyata

Artinya apa yang dipelajari itu harus dapat dimanfaatkan dalam kehidupan nyata di masyarakat, untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

3. Diferensiasi

Diferensiasi artinya memberikan layanan yang berbeda untuk anak yang memiliki kemampuan berbeda, tidak menyamaratakan, tetapi juga bukan memberi perlakuan berbeda untuk anak yang memiliki bakat dan kemampuan yang sama (tidak membeda-bedakan atau diskriminasi dalam hal ini termasuk memperhatikan perbedaan gender, karena pada dasarnya kodrat wanita tidak sama dengan pria.

4. Menjadikan lingkungan sebagai media dan/atau sumber belajar

Lingkungan menjadi media pembelajaran mana kala lingkungan itu berfungsi sebagai menghantarkan pesan-pesan pikiran, sedangkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran lingkungan itu sendiri sebagai hal yang sedang dipelajari. Misalnya, seorang guru agama ingin menyampaikan pesan tentang keagungan Tuhan dengan mengajak para siswa untuk menghayati dahsyatnya letusan gunung berapi sebagai alam ciptaanNya. Tetapi ketika guru mengajarkan geografi dengan membawa siswa ke gunung yang meletus untuk memperlajari berbagai jenis batuan; lingkungan itu menjadi sumber pembelajaran.

5. Mengembangkan berpikir tingkat tinggi

Mengembangkan berpikir tingkat tinggi dapat mengaktifkan siswa melakukan analisis, menyimpulkan, dan mengevaluasi hal-hal yang sedang dipelajari, bukan sekedar diberitahu, mendengarkan ceritanya, kemudian menghafal.

6. Memberikan umpan balik

umpan balik dapat berupa misalnya guru member tanggapan atas permasalahan siswa, mengembalikan hasil ulangan/ujian kepada siswa bahkan mengevaluasi dan memberikan solusi serta tindak lanjut.

Metode Pembelajaran Aktif

a.       Benar atau Salah

Metode ini merupakan aktifitas kolaboratif yang mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi secara langsung. Metode ini meminta kepada siswa untuk menyatakan benar atau salah atas pernyataan yang ditulis oleh guru pada masing-masing kartu. 

b.      Pembelajaran Terbimbing

Metode ini merupakan aktifitas untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa atau untuk memperoleh hipotesa. Metode ini meminta kepada siswa untuk membandingkan antara jawaban mereka dengan materi yang telah disampaikan oleh guru.

c.       Cari Kawan

Metode ini merupakan aktifitas kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang objek atau mereview informasi. Metode ini meminta kepada masing-masing kelompok siswa untuk mempresentasikan isi kartu yang ada di kelompoknya.

d.      Gabungan Dua Kekuatan

Metode ini meminta kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru secara individual, kemudian melakukan sharing bersama seorang siswa di sebelahnya. 

e.      Permainan Bergilir

Metode ini merupakan aktifitas yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kecakapan dalam bermain peran terhadap situasi kehidupan nyata. Metode ini meminta kepada siswa untuk membuat skenario kehidupan yang nyata berkaitan dengan materi yang sedang didiskusikan. 

f.          Reading Guide

Pembelajaran dilakukan berbasis bacaan (teks). Agar proses membaca ini bisa efektif, maka guru memberikan pedoman (guide) membaca. Pedoman ini berisi pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab siswa berdasarkan isi bacaan (teks), bisa berisi tugas – tugas yang harus dilakukan siswa dalam pembelajaran.

g.         Info Search

Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar di luar kelas, keluar dari lingkungan kelasMereka bisa belajar di perpustakaan, warnet, mencari jurnal, dan sumber – sumber belajar yang lain.

h.         Index Car Match

 Metode ini adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pembelajaran. Selain itu memberi kesempatan pada peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis kepada kawan sekelas.

i.          Everyone is A Teacher Here

Metode ini mudah dalam memperoleh pertisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu.Metode ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain.

j.          Student Created Case Study

Studi kasus merupakan salah satu di antara sekian metode pembelajaran yang dianggap sangat baik. Satu tipe diskusi kasus menfokuskan isu menyangkut suatu situasi nyata kasus atau contoh yang mengharuskan siswa untuk mengambil tindakan, menyimpulkan manfaat yang dapat dipelajari dan cara – cara mengendalikan atau menghindari situasi serupa pada waktu yang akan datang. Teknik berikut memungkinkan peserta didik menciptakan studi kasus sendiri.

k.         Point-Counterpoint

Metode ini merupakan sebuah teknik untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu yang kompleksFormat tersebut mirip dengan sebuah perdebatan, namun tidak terlalu formal dan berjalan dengan lebih cepat.

l.          Students Questions Have

Metode ini merupakan cara yang mudah untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa. Cara ini menggunakan sebuah teknik mendapatkan partisipasi melalui tulisan dari pada lisan atau percakapan. Harapan siswa ini bisa dilihat dari jumlah centangan yang ada pada sebuah pertanyaan.

m.        Listening Team

Metode ini merupakan sebuah cara membantu peserta didik agar tetap terfokus dan siap dalam pembelajaran yang berlangsung. Strategi Listening Team ini menciptakan kelompok – kelompok kecil yang bertanggung jawab menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan posisinya masing – masing.

Berikut contoh RPP dari Model Pembelajaran Aktif dengan Metode Student Created Case Study

Post a Comment

0 Comments

Code Ads